Artikel dan Tips - Image Bali Arsitek & Kontraktor
Artikel dan Tips - Image Bali Arsitek & Kontraktor

Membuat Perhitungan Kebutuhan Semen dan Pasir

Membuat Perhitungan Kebutuhan Semen dan Pasir
Semen dan pasir adalah jenis material yang paling sering digunakan untuk membuat bangunan. Mulai dari konstruksi, pondasi, beton dan tulang, dinding hingga lantai semua butuh dua macam material tersebut. Semen punya fungsi untuk mengikat pasir sehingga bisa tercipta adonanan atau adukan yang jika sudah kering bisa menjadi keras kemudian menyatukan komponen serta bahan bangunan lainnya.

Meski sering digunakan untuk membuat adonan yang sama, namun penggunaan semen dan pasir punya perhitungan yang agak berbeda sebab masing-masing punya fungsi yang juga tidak sama seperti yang telah diuraikan di atas. Oleh karena itu pembuat banguan atau kontraktor maupun pemborong harus tahu bagaimana metode membuat perhitungan kebutuhan semen dan pasir. Tujuannya adalah gedung dan bangunan yang dibuat punya kualitas yang bagus serta dana yang harus dikeluarkan bisa lebih efisien.

Sebagaimana kita ketahui, pekerjaan yang paling sering dilakukan dan selalu ada dalam proyek bangunan dan gedung adalah pembuatan dinding dan pemasangan batu bata. Agar bisa membuat perhitungan pada kebutuhan semen atau pasir, data yang harus disediakan adalah luas pasangan. Contohnya adalah seperti ini. Ada dinding dari batu bata yang ukurannya adalah panjang delapan meter dan tinggi atau lebar empat meter. Maka luasnya adalah 8 x 4 = 32 meter persegi.

Bila setiap satu meter persegi membutuhkan bata tujuh puluh buah, maka jumlah batu bata yang harus disediakan yaitu 70 x 32 = 2.240 buah batu bata. Kemudian untuk adonan semen dan pasir jika menggunakan komposisi satu berbanding lima, maka analisa tentang kebutuhan material pada setiap ukuran luas satu meter persegi yaitu setengah atau 0,5 kilogram semen dan seperlima kubik pasir serta tujuhbpuluh buah batu bata.

Untuk menghitung kebutuhan semen yang harus disediakan tinggal mencari jumlah satuan pada pasangan dinding dari batu bata setiap satu meter persegi lalu dikalikan luas dinding yang mau dipasang. Sehingga total kebutuhan semen pada dinding seluas tigapuluh dua meter persegi yaitu 0,5 kilogram x 32 meter persegi = 18 kilogram. Jika setiap bungkus atau zak semen isinya adalah 50 kilogram, maka semen yang diperlukan adalah 18 kilogram : 50 kilogram = 0,36 sak semen saja.

Sedangkan cara untuk menghitung kebutuhan pasir, metodenya tidak terlalu jauh berbeda. Dari analisa data yang sudah diketahui, dalam setiap satu meter persegi dinding perlu pasir sebanyak 0,05 m3 atau meter kubik. Jadi total dan jumlah kebutuhan pasirnya adalah 0,05 m3 x 32 meter persegi atau m2, maka akan didapatkan angka 1,6 meter kubik.

Apabila dalam setiap satu truk pasir punya kapasitas angkut sebanyak empat meter kubik, maka jumlah pasir yang adalah 1,6 m3 : 4 m3 = 0,4 meter kubik atau tidak lebih dari setengah truk saja

Dari teknik perhitungan ini bisa diketahui bahwa jika ingin mendapatkan data tentang kebutuhan pasir serta semen harus ada dua komponen penting yang harus disediakan, koefisien pada analisa harga satuan sekaligus isi dan jumlah pekerjaan yang butuh dua macam material itu. Kecuali jika sudah punya pengalaman yang berulang kali, sehingga bisa membuat perkiraan seperti batu bata pada dinding yang luasnya sekian butuh semen berapa bungkus atau zak dan pasir sekian meter kubik.

Selain metode seperti ini, sebenarnya masih ada beberapa teknik lain yang juga berdasarkan pada jam terbang serta pengalaman. Dan yang paling penting, metode perhitungan ini sering menjadi rahasia setiap pemborong dan kontraktor karena punya kaitan erat dengan harga tender proyek atau borongan kerja.

Sumber gambar : http://www.grundelement.com
Artikel Lainnya :